Tuesday 2 August 2016

Penggunaan Email Pada Perangkat Android / Smartphone.


Untuk bisa mengirimkan email dengan menggunakan alamat email berbasis [at] *.itb.ac.id, perangkat mobile harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Perangkat mobile (iPad, iPhone, Galaxy Tab, Android) biasanya memiliki 2 opsi: menerima email (IMAP atau POP) dan mengirimkan email (SMTP).

Kali ini Saya akan berbagi Tips atau cara menggunakan Email pada perangkat handphone anda.

Di sini saya mengunakan Smartphone Samsung Grand Prime dengan sepesifikasi sbb :
Device : Samsung Grand Prime
Model : SM-G530H
Android Version : 4.4.4
Baik Sekarang kita mulai saja langkah-langkah nya sbb :
  • Pastikan anda memiliki email akun dari domain anda, misal Admin@namadomain.com.
  • Buka email client android , di tampilan awal kita di haruskan memasukkan nama email dan password. Kemudian tekan Next..


  • Setelah itu kita akan di bawa untuk memilih Type account seperti Nampak di layar ini. Pada kesempatan ini saya menggunakan IMAP account, maka kita klik.
  • Dan selanjutnya kita akan setting incoming server sama outgoing server nya.

  • Setelah Outgoing server kita setting sesuia gambar di atas, maka kita next lagi dan akan di bawa ke inquiry tambahan (optional). Kemudian dari Layar account option kita lanjutkan atau next lagi..hingga kita sampai pada sesi terahir dari cara mengaktifkan email dari perangkan android.
                 

  •   Langka terahir dari layar di atas, kita klik Done. Dan email sudah bisa di gunakan. Demikian lah, Semoga berrmanfaat...Silahkan di coba di Hand Phone masing2...

  Tugas UAS genap Aug'2016.
  Mata Kuliah Mobile Lanjutan
  Dosen Pengampu : M. Ropianto S.Kom,M.Kom
  STT Ibnusina Batam 2016.

Monday 13 June 2016

H@ny's Travel

Bismillah.....Kini Kami membuka Peluang untuk 

memudahkan teman teman untuk memesan Ticket 

Pesawat dan Kereta serta Hotel mana saja 

Silahkan invite BBM atau WA untuk Pemesanan 

nya...Terima Kasih.




PERUM PURI AGUNG IV BLOCK B NO.19 TANJUNG PIAYU BATAM

Thursday 18 June 2015

CARA SHALAT WITIR 3 RAKA'AT..

Shalat Witir adalah shalat sunat yang dikerjakan di malam hari dan jumlah raka'atnya ganjil. Jadi bisa saja shalat witir itu dikerjakan sebanyak satu raka'at, atau tiga, lima, dan seterusnya.
Shalat witir merupakan bagian dari qiyamul lail (shalat malam), karena qiyamul lail itu terdiri dari 2 macam shalat, yaitu tahajjud (yang kita kenal berjumlah 8 raka'at) dan witir (biasanya 3 raka'at).
Istilah qiyamul lail itu bila di bulan Ramadhan berganti menjadi shalat Tarawih. Maka itu shalat Tarawih juga terdiri dari 2 macam shalat sebagaimana sudah disebutkan di atas.
Yang menjadi permasalahan yang akan kita bahas adalah bagaimana cara mengerjakan witir bila 3 raka'at? Apakah dengan cara 2 kali salam (yakni 3 raka'at dipecah 2 raka'at kemudian salam dan 1 raka'at salam) atau dikerjakan cukup dgn satu kali salam?

Hadis Pertama
Aisyah radhiallahu ‘anha menerangkan tentang shalatnya Rasul di bulan Ramadhan,
“Rasul b tidak pernah shalat malam lebih dari 11 raka'at, baik di bulan Ramadhan maupun diluar Ramadhan, yaitu beliau shalat 4 raka'at, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat 4 raka'at lagi, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat witir 3 raka'at.” (Hr. Bukhori 2/47, Muslim 2/166)
Penjelasan:
1. Perkataan Aisyah, “beliau shalat 4 raka'at”, ini menunjukkan Nabi b melakukan 4 raka'at tersebut dengan sekali salam. Sisi pendalilannya ialah karena sesudah perkataan tersebut, Aisyah mengatakan: tsumma yang artinya kemudian.
2. Demikian juga perkataan Aisyah, “Tsumma/kemudian beliau shalat witir 3 raka'at”, ini berarti witir 3 raka'at itu dikerjakan dengan sekali salam. Jika yang dimaksud tidak demikian, sudah barang tentu Aisyah akan menerangkannya. Tentunya bagi yang mengerti bahasa, akan mudah menangkap dan memahami perkataan Aisyah di atas.
Hal ini makin jelas kalau kita perhatikan perkataan Aisyah bahwa nabi shalat 4 rakaat, itu menunjukkan bahwa nabi mengerjakannya dengan satu kali salam, tentunya witir 3 rakaat juga dengan sekali salam.

Hadis Kedua
Dari Abu Ayyub, ia berkata, telah bersabda Rasulullah, “Witir itu adalah haq, maka bagi yang mau witir dengan 5 raka'at maka kerjakanlah, dan bagi yang mau witir dengan 3 raka'at maka kerjakanlah, dan bagi yang mau witir dengan 1 raka'at maka kerjakanlah.” (Hr. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah, dan Nasa’i)
Penjelasan:
1. Bahwa witir itu adalah haq, maksudnya ialah sesuatu yang tidak boleh diabaikan. Ini menunjukkan bahwa shalat witir itu sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).
2. Boleh witir dengan 5, 3, atau 1 raka'at, yang dikerjakan dengan satu kali salam dan satu tahiyat.

Hadis Ketiga
Dari Ubay Bin Ka’ab, ia berkata:
“Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam shalat witir: Sabbihis marobbikal a’la (di raka'at pertama -red), kemudian di raka'at kedua: Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan pada raka'at ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan beliau tidak salam kecuali di raka'at yang akhir.” (Hr. Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah)
Penjelasan:
Perkataan Ubay Bin Ka’ab, “dan beliau tidak salam kecuali di raka'at yang akhir”, jelas ini menunjukkan bahwa tiga raka'at shalat witir yang dikerjakan nabi itu dengan satu kali salam.

Hadis Keempat
Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda,
“Janganlah kamu witir dengan 3 raka’at, tetapi witirlah dengan 5 raka’at atau 7 raka’at, dan janganlah kamu menyamakannya dengan shalat Maghrib.” (Hr. Daruquthni)
Penjelasan:
1. Dari keempat hadis yang telah dibawakan di atas, dapat kita pahami bahwa nabi pernah witir dengan 3 raka'at, dan beliau juga memerintahkannya.
2. Sabda Nabi b, “Janganlah kamu witir dengan 3 raka’at”, maka maksud dari larangan ini telah dijelaskan sendiri oleh nabi pada bagian akhir hadis, yaitu: “janganlah kamu menyamakan-nya dengan shalat Maghrib”.
3. Tata cara pengerjaan witir yang 3 raka’at itu haruslah berbeda dgn tata cara shalat Maghrib.
Cara yang memungkinkan agar witir 3 raka’at itu berbeda dengan shalat Maghrib hanya bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
Pertama, Memecah witir 3 raka’at menjadi 2 kali salam (2 dan 1 raka’at);
Kedua, Tiga raka’at penuh dengan sekali salam dan tanpa tasyahud awal.
Namun demikian, tidaklah tepat membedakan witir dengan shalat Maghrib itu dengan cara memecah witir yang 3 raka'at menjadi 2 kali salam. Sebab pendapat ini tidak didukung dalil dari nabi, selain itu Hadis pertama hingga hadis keempat ini sangat tegas menunjukkan bahwa witir 3 raka'at dilakukan dengan hanya satu kali salam, dan inilah yang terbaik, sebab ini merupakan amalan Rasulullah b.
Adapun dalil yang dipakai oleh mereka yang membolehkan witir 3 rakaat dengan 2 kali salam, yaitu dengan hadis bahwa shalat malam itu dikerjakan dua rakaat dua rakaat (maksudnya setiap 2 rakaat salam, maka cara pendalilan ini tidak tepat lantaran dalilnya bersifat umum. Padahal dalil-dalil tentang shalat witir adalah sudah ada, jelas dan tegas semuanya dengan satu kali salam, yakni di rakaat terakhir, baik itu witir 1 rakaat, 3, 5, dan seterusnya. Dalam kasus ini, dalil umum harus ditinggalkan karena sudah ada dalil yang bersifat khusus.
Dengan demikian agar shalat witir itu berbeda dengan shalat Maghrib, maka witir 3 raka'at dilakukan satu kali salam dan tanpa tasyahud awal (dengan kata lain cukuplah dengan satu tasyahud di akhir raka’at saja), sebab shalat Maghrib dilakukan dengan 2 tasyahud.
Wallahu a’lam bishshowab.

Thursday 11 June 2015

Bahasa Assembly Lanjutan-Apa itu Serial ATA (SATA)



 








SATA atau Serial ATA (Advanced Technology Attachment) adalah interface drive generasi berikutnya, sebagai lanjutan dari model tradisional Paralel ATA (PATA). PATA telah baku dan telah terlayani dengan baik, tetapi juga memiliki kelemahan. Kabel terbatas pada 18 inci (46 cm) panjangnya sering membuat koneksi sulit dan juga tersumbat, sedangkan pendingin tidak bekerja maksimal. Meskipun kabel bulat tersedia, drive PATA (Ultra ATA/133) yang paling canggih hanya mempunyai transfer rate maksimum paralel 133BM/ps.

Keunggulan utama Serial ATA lumaya jauh berbeda dari pendahulunya. Kabel sangat tipis dengan konektor 7-pin kecil. Mereka bisa sampai 3 kaki (1 meter) panjangnya, dan mudah dialihkan untuk tetap berada di luar cara yang memungkinkan aliran udara maksimum dalam casing. SATA juga memiliki kebutuhan daya yang jauh lebih rendah hanya 250 mV dibandingkan dengan kebutuhan 5-volt PATA, dan dengan tegangan inti chip menurun, ini pertanda masa depan SATA lebih baik. Serial ATA tidak jauh beda dengan Master/Slave dan konfigurasi jumper drive. Setup sangat sederhana, dan teknologi bahkan memungkinkan hot-swapping, yang berarti drive dapat dihapus atau ditambahkan sementara komputer berjalan.

Namun, fitur yang paling menjanjikan Serial ATA adalah bahwa dia menghilangkan batas transfer sebagaimana penyakit  PATA. Generasi pertama memiliki transfer rate maksimum 150 MBps, dan SATA generasi kedua memberikan 300 MBps. Sebuah generasi ketiga SATA ditetapkan tahun 2009, “SATA 6Gb/s akan memberikan sekitar dua kali kecepatan iterasi SATA sebelumnya.

Dengan kecepatan transfer pengantar begitu dekat dengan kecepatan Ultra ATA/133 yang ada, peningkatan kinerja dunia nyata diabaikan untuk SATA generasi pertama, meskipun harga drive sebanding dengan drive PATA, membuat transisi ke teknologi baru pilihan yang baik ketika upgrade. Motherboard dengan interface SATA dan PATA terpadu banyak tersedia untuk mengakomodasi kedua jenis drive, dan tidak ada larangan untuk menggunakan kedua jenis  dalam sistem yang sama.
Serial ATA juga merupakan pilihan yang baik untuk RAID dan diperuntukkan agar pada akhirnya dapat menggantikan PATA.
 
Untuk sistem yang lebih tua, SATA controller pihak ketiga dapat ditempatkan dalam slot PCI, sebaiknya Anda membeli drive SATA. (A paralel Ultra ATA drive juga dapat digunakan melalui adaptor PATA-ke-SATA, meskipun kinerja drive akan menerima pukulan menurun, karena adaptor harus menerjemahkan aliran data dari paralel ke serial.) Jika upgrade motherboard anda, beli yang menyediakan SATA agar memungkinkan kemudahan penggunaan untuk drive SATA masa depan bahkan jika drive saat ATA telah dihapus.

Salam, Smoga bermanfaat
Zaili Hendri
STT Ibnu Sina Batam (Tehnik Informatika)